Mengungkap Dominasi Kekuatan Militer Dibalik Kudeta di Mesir
Kudeta terhadap Presiden Mursyi di Mesir menunjukkan pengaruh yang luar biasa dari kekuatan militer. Pemerintahan yang sah yang dipelopori oleh gerakan Islam Ikhwanul Muslimin mau tidak mau harus mengikuti "peta masa depan" Abdul Fatah al-Sisi-Menteri Pertahanan dan Produksi Kemiliteran yang mengumumkan penghapusan pemerintah yang terpilih secara demokratis."Peta" itu memuat penghentian penerapan konstitusi secara temporer, pencopotan presiden yang terpilih secara demokratis, pelaksanaan pemilu presiden segera dengan ketentuan ketua Mahkamah Konstitusi memegang pengaturan urusan negeri selama tahapan transisi dan sampai pemilu presiden yang baru. Ketua mahkamah Konstitusi Tinggi memiliki kekuasaan mengeluarkan pengumuman konstitusional selama tahapan transisi. Ia mengisyaratkan kepada pembentukan pemerintahan “efisiensi nasional” dan pembentukan komite yang menghimpun semua usulan untuk amandemen konstitusi dan mengajukan penetapan rancangan undang-undang pemilu parlemen kepada Mahkamah Konstitusi Tinggi.