Analisis : Dunia Islam Dan Minyak
Sumber Daya Minyak di Jazirah Arab mulai dieksplorasi pada tahun 1960 dan sejak itu sudah ada produksi yang rata-rata beberapa juta barel per hari, sehingga bangsa-bangsa di dunia Arab diprediksi akan menguasai dunia minimal menguasai jazirah arab dikarenakan minyak menjadi salah satu aspek penting dalam pembangunan di sebuah negara. Sebagai contoh sejak tahun 1965 Arab Saudi sendiri telah menghasilkan 941 miliar barel minyak. Hal ini setara dengan total cadangan minyak Kuwait saat ini.
Pada produksi konservatif $15 per barel akan menghasilkan pendapatan hampir $ 1,5 triliun. Namun, kekayaan yang begitu banyaknya ternyata berbanding terbalik dengan data statistik pembangunan negara di negeri-negeri tersebut.
• Meskipun diberkahi dengan sejumlah besar tanah yang subur, kebanyakan negara-negara di arab tidak mandiri dalam hal makanan dan banyak mengimpordari luar.
• Kemiskinan di beberapa negara Arab yang kaya selama satu dekade meningkat, dengan asumsi pendapatan kurang dari $ 2 per hari
• Pengangguran juga semakin tinggi meskipun prestasi dalam dunia pendidikan juga meningkatdi beberapa negara.
• Perselisihan Batas wilayah (national teritory) mengancam pasokan air di Timur Tengah - sebagaimana kita ketahui di sana adalah salah satu jazirah yang paling kering di dunia.
Analisis ini akan menunjukkan bagaimana meskipun minyak yang berkelimpahan di dunia Islam pada tingkat yang paling dasar belum dapat untuk mencapai kemandirian dalam memenuhi kebutuhan dasar rakyatnya. Meskipun masih memiliki cadangan minyak besar, banyak di negeri-negeri arab yang memiliki utang luar negeri yang besar dan menjadi penghambat proses pembangunan. Selain itu tingkat pertumbuhan penduduk di Jazirah arab adalah tertinggi di dunia. Tentunya konsisi ini menuntut lebih banyak penyediaan layanan kesehatan, pendidikan, dan sejenisnya.
0 comments:
Post a Comment