About

Sharing melalui Media Sosial di bawah ini

New Post

Rss

Showing posts with label Ekonomi. Show all posts
Showing posts with label Ekonomi. Show all posts
Wednesday, June 26, 2013
no image

5 Negara yang meraup untung dari kekayaan alam Indonesia


perampokan kekayaan alam
Indonesia memiliki kekayaan alam melimpah. Namun, pemerintah sendiri mengakui salah urus dalam mengelola potensi tersebut. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswo Utomo mengakui kesuksesan ekspor kekayaan alam Indonesia belum menyejahterakan rakyat. Penyebabnya adalah ketidakpaduan dalam diri pemerintah, khususnya pusat dan daerah. Masing-masing mengeluarkan aturan sendiri dalam mengelola Sumber Daya Alam (SDA).

“Kita semua punya, yang belum punya adalah rasa kebersamaan. Kita harus sama, kita harus satu,” ujar Susilo dalam diskusi Kadin di Jakarta, Senin (24/6).
Ambil contoh dalam kasus batu bara, salah satu komoditas primadona tambang kita.
Negara ini sejatinya tidak punya banyak batu bara. British Petroleum Statistical Review melansir, cadangan batu bara Indonesia hanya 4,3 miliar ton, 0,5 persen cadangan dunia. Namun, dari 340 juta ton produksi setiap tahun, 240 juta ton diekspor.
Thursday, June 20, 2013
no image

Video Visualisasi Penjajahan Ekonomi , John Perkins

tolak liberalisme
Sudahkah anda membaca buku yang berjudul The Confession of an Economic Hitman karangan John Perkins. Buku ini berisi "pengakuan dosa" dan kesaksian seorang ekonom bayaran Amerika Serikat yang ditugasi untuk menciptakan ketergantungan ekonomi negara dunia ketiga dan terbelakang  melalui politik utang. Ia menceritakan bagaimana profil seorang agen terselubung hasil rekrutmen National Security Agency (NSA), organisasi spionase Amerika yang paling sedikit diketahui tapi terbesar. Dia telah berkelana ke berbagai pelosok dunia, seperti Indonesia, Panama, Ekuador, Kolombia, Arab Saudi, Iran, dan negeri strategis lainnya. Tugas utama Perkins adalah sebagai economic hit man (EHM) adalah mempengaruhi kebijakan (membuat lobi) di suatu negara untuk mempromosikan kepentingan corporatocracy (koalisi bisnis dan politik antara pemerintah, perbankan, dan korporasi). Kita bisa melihat selama ini Amerika dengan semangat membantunya (baca : menjajah) selalu berkampanye untuk menolong negara-negara berkembang (baca : miskin. Indonesia juga termasuk salah satu target EHM (dicantumkan dalam buku tersebut)
Perkins dan gengnya berperan sebagai agen spionase terselubung. Mereka membuat economics forecast untuk suatu negara klien corporatocracy. Serta membantu penerapan skema ekonometrik yang akan mengucurkan dana jutaan dolar.
Bagi anda yang belum membaca bukunya saya share kan dibawah ini video yang dibuat Perkins untuk memvisualisasikan skema penjajahan negara-negara kapitalis


 

Refleksi:
Jika kita melihat skema-nya itulah kerangka penjajahan sistemik hasil adopsi Sistem Ekonomi Kapitalis. Jika mau terbebas dari belenggu harusnya negeri ini membuang jauh-jauh ideologi kapitalis-liberalis.
Alangkah eloknya kita kembali menerapkan aturan yang sudah ada pada Kitab yang sudah terbukti kesempurnannya (baca: Al Qur'an). Dalam bingkai Khilafah.


Catatan :
Bagi anda yang belum pernah membaca bukunya silakan download link di bawah ini (sudah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia)

DOWNLOAD EHM

Wednesday, June 19, 2013
no image

Inilah 44 Fakta Kebohongan Rezim SBY Di Balik Kenaikan Harga BBM

bbm naik
Dalam waktu dekat ini, Presiden SBY berencana kembali menaikkan harga BBM.Supaya terkesan kenaikan harga BBM ini “tak terhindarkan”, berbagai alasan pun diajukan.
Sayangnya, media massa di Indonesia tidak kritis. Mereka lebih banyak bertindak sebagai “jubir” pemerintah ketimbang menyampaikan informasi yang sehat kepada rakyat.
Karena itu, supaya masyarakat punya perspektif lain mengenai kenaikan harga BBM, berikut kami tuliskan beberapa fakta untuk menyingkap kebohongan di balik alasan pemerintah menaikkan harga BBM.
Pemerintah menyatakan: subsidi BBM telah menyebabkan defisit APBN
Indonesia : Negeri Sulap

Indonesia : Negeri Sulap


negeri sulap
Aku lahir di negeri sulap
Aku besar di republik sulap

Negerinya pakar pesulap,suka menyulap apa saja
Dari gak ada hingga di ada-ada, 

dari yang ada hingga tiada
(Tonny Q. Rastafara)

Yoo maan…Anda pecinta musik reggae pasti mengenal lirik lagu di atas (yang gak kenal berarti belum dengerin, segera download ya). Lirik tersebut bagi saya pribadi (meskipun saya bukan pesulap atauun pecinta reggae) sangat sarat dengan makna. Khususnya jika saya melihat negeri ini, negeri yang menjadi tempat “sulapan” bagi para “pesulap”. Tentunya berbeda dari sulap kebanyakan yang penonton menjadi takjub dan senang ketika melihat atau terlibat. Tetapi sulap jenis ini justru membawa penderitaan, kesengsaraan,  tangisan, bahkan menaruh luka yang mendalam bagi jutaan orang yang mengikutinya (ngeri kan).
Tuesday, June 11, 2013
no image

Kritik Islam Terhadap Komunisme dan Kapitalisme Dalam Tinjauan Ekonomi

 

I.              PENDAHULUAN

Sistem ekonomi yang ada di dunia ini dalam perbincangan disiplin ilmu ekonomi, hanya dikelompokkan menjadi dua. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Samuelson & Nordhaus (1997), sistem ekonomi yang pertama adalah sistem perekonomian komando (command economy). Pada sistem ini pemerintah diberi kewenangan penuh untuk mengambil semua keputusan yang menyangkut soal produksi dan distribusi. Negara juga menguasai hampir semua sarana produksi (tanah atau modal). Negara memiliki dan mengatur secara langsung operasi semua perusahaan di berbagai sektor industri. Negara merupakan majikan  dari semua angkatan kerja. Sistem ekonomi ini biasa disebut dengan sistem ekonomi sosialisme atau komunisme.
Sistem yang kedua adalah sistem perekonomian pasar (market economy). Dalam perekonomian ini, individu dan perusahaan membuat keputusan-keputusan utama mengenai produksi dan konsumsi. Campur tangan pemerintah sangat terbatas. Keputusan ekonomi umumnya diserahkan pada kekuatan-kekuatan pasar. Sistem ekonomi ini biasa dikenal dengan sistem ekonomi libelarisme atau kapitalisme.
Saturday, March 9, 2013
no image

Ebook : Hukum Dan Keutamaan Dinar Dan Dirham





              Meskipun uang kertas dianggap paling praktis, ternyata uang kertas banyak menimbulkan masalah. Selembar uang kertas bisa membuat bumi ini kacau balau. Menyebabkan malapetaka beruntun yang menimbulkan masalah sosial. Mengapa ini terjadi dan bagaimana sistem ekonomi Islam dengan dinar-dirham sebagai mata uang akan menanggulangi permasalahan ini.
             Silakan download ebook di bawah ini untuk lebih lengkapnya :

http://www.mediafire.com/?r92w7619ws4vbl2
Thursday, March 7, 2013
no image

Pertumbuhan Ekonomi tidak Mampu Mengatasi Kemiskinan



oleh: Ust. Hidayatullah Muttaqin
Tingkat kemiskinan di Indonesia menurut BPS pada tahun 2002 mencapai 38,5 juta jiwa, atau bertambah sebesar 1,4 juta jiwa dari tahun 2001. Tetapi data Bank Dunia berdasarkan standar internasional 2 dollar AS per hari (sekitar Rp 17.000) menunjukkan jumlah penduduk miskin Indonesia mencapai 110 juta jiwa atau 53% dari seluruh penduduk.
Menyikapi jumlah kemiskinan tersebut, Menko Perekonomian Dorodjatun Kontjoro-jakti dalam sebuah diskusi yang bertajuk “Terbebas dari Kemiskinan” menyatakan: “Pemerintah perlu melakukan empat langkah untuk mengurangi tingkat kemiskinan.” Keempat langkah tersebut adalah peningkatan laju pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, pemusatan kebijakan sosial ekonomi, dan penyesuaian kebijakan pengurangan kemiskinan sesuai dengan kondisi daerah.[1]
Dari keempat langkah tersebut, nampak sekali Dorodjatun menitikberatkan pengentasan kemiskinan pada aspek pertumbuhan ekonomi. Sebagaimana dikutip Gatra.com, menurut Dorodjatun untuk menyerap pencari kerja pertama (fresh graduate) sebesar 2,5 juta jiwa dibutuhkan pertumbuhan ekonomi 7%.
Memang untuk mengentaskan kemiskinan salah satu pra syaratnya adalah mengurangi pengangguran dan menyerap angkatan kerja baru dengan membuka lapangan kerja seluas-luasnya. Hanya saja apakah mungkin penyediaan lapangan kerja dapat dilakukan dengan mengutamakan pertumbuhan ekonomi? Atau apakah ada korelasi langsung pengurangan kemiskinan yang disertai distribusi kekayaan dengan tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi? Dengan kata lain dapatkah pertumbuhan ekonomi sebagai problem solving untuk perekonomian?
Copyright © 2012 Catatan Dunia Islam All Right Reserved