About

Sharing melalui Media Sosial di bawah ini

Monday, May 6, 2013

HTI MEMBAHAYAKAN NKRI?


hti

Oleh : Yusha An-Nabhany

a.    Apa dan siapa yang berbahaya ?
Sering saya dengar dari berbagai forum diskusi, seminar, bedah buku dan sejenisnya yang  membahas tentang pergerakan Hizbut Tahrir dalam mengembalikan kehidupan Islam melalui tegaknya Daulah Khilafah Islamiyah khususnya di negeri ini (Indonesia). Tak sedikit yang beragumen bahwa HTI adalah ancaman bagi kedaulatan NKRI (Negara kesatuan republik Indonesia), pergerakannya dapat memecah belah persatuan dan menimbulkan gejolak di masyarakat Indonesia yang plural. Sering demonstrasi, sering mengkritik pemerintah, bahkan menentang sistem pemerintahan yang sah di negara ini (demokrasi).
Sejenak saya berfikir, SEBENARNYA YANG MEMBAHAYAKAN NKRI ITU SIAPA?
Mari kita lihat pergerakan HTI selama ini :


HTI menolak keras kedatangan Obama ke Indonesia dengan dua alasan. Pertama alasan aqidah (dia kafir harbi fi’lan yang telah membunuh jutaan nyawa kaum muslimin). Dia memperkokoh penjajahan kapitalisme di Indonesia (membuat kesepakatan-kesepakatan yang merugikan rakyat di negeri ini). Apa aktifitas HTI  ini berbahaya bagi NKRI?

HTI menolak keras adanya Ahmadiyah di Indonesia, menuntut agar Ahmadiyah dibubarkan. Karena mereka mengakui ada nabi setelah Muhammad SAW. Ini merupakan penghinaan aqidah kaum muslimin. Apa aktifitas HTI  ini berbahaya bagi NKRI?

HTI menolak kenaikan BBM karena akan menyengsarakan rakyat, juga  menjelaskan kebohongan atas kenaikan harga BBM yang merupakan bukti penjajahan kapitalisme di bidang migas. Dan yang paling penting adalah karena dorongan aqidah dan syariah (Hadits Rosul tentang kepemilikan). Apa aktifitas HTI  ini berbahaya bagi NKRI?

HTI menolak pencabutan UU Miras, karena dapat membahayakan kehidupan sosial masyarakat dan yang paling penting adalah karena miras adalah khamr yang dilarang dalam Islam. Apa aktifitas HTI  ini berbahaya bagi NKRI?
HTI mengecam pejabat yang korup dan mengkritisi penyebabnya. Apa aktifitas HTI  ini berbahaya bagi NKRI?
HTI menjelaskan kebobrokan sistem demokrasi. Apa aktifitas HTI  ini berbahaya bagi NKRI?
HTI menjelaskan modus operandi kapitalisme dalam menguasai aset-aset bangsa ini. Apa aktifitas HTI  ini berbahaya bagi NKRI?
HTI menolak UU Liberalisasi (Pendidikan, Migas, SDA,dsb). Apa aktifitas HTI  ini berbahaya bagi NKRI?
HTI menjelaskan kebobrokan hukum di negeri ini. Apa aktifitas HTI  ini berbahaya bagi NKRI?
HTI menjelaskan persekongkolan penguasa dengan kaum imperialis. Apa aktifitas HTI  ini berbahaya bagi NKRI?
HTI melakukan pembinaan ummat tentang aqidah dan kewajiban melaksanakan syariah secara kaafah. Apa aktifitas HTI  ini berbahaya bagi NKRI?
HTI menolak dan mengecam berbagai UU yang bisa menyebabkan kerusakan di masyarakat dan melanggar syariah. Apa aktifitas HTI  ini berbahaya bagi NKRI?
HTI melakukan aksi (masirah) untuk mengingatkan penguasa yang zalim. Apa aktifitas HTI  ini berbahaya bagi NKRI?
Dan masih banyak lagi


Apakah aktifitas-aktifitas di atas membahayakan NKRI. Saya yakin kita memiliki akal dan hati nurani untuk membedakan antara ancaman dan bukan. Kemudian mari kita  analisis kembali siapa yang mengancam NKRI ? Siapakah yang merongrong NKRI. Simak pemaparan berikut :
    Perusahaan-perusahaan asing berinvestasi dengan leluasa di Indonesia, misal Chevron, Exxon Mobil, Shell, dsb. Mereka dengan sangat mudah berinvestasi dan mendapatkan keuntungan puluhan bahkan ratusan triliun dari negeri ini. Salah satu penyebab kemudahan mereka adalah karena UU yang dilegislasi pemerintah membolehkan swasta maupun asing mengelola aset-aset BUMN. Apa ini bukan bahaya ?
    Pemerintah mengadopsi hukum-hukum Internasional yang bisa merusak masyarakat dan bertentangan dengan Islam, misal RUU KK Gender. RUU ini menginginkan persamaan dan keadilan antara laki-laki dan perempuan dalam sosial kemasyarakatan. Ini berbahaya, misal dalam hal waris, dalam hal mencari nafkah, dsb yang dalam Islam telah melebihkan laki-laki daripada wanita. Apa ini bukan bahaya?..
    Jaringan Ahmadiyah yang kian meluas dan meresahkan warga. Ini merupakan penistaan atas agama Islam. Apa ini bukan bahaya?
    BBM dan TDL naik, menyengsarakan kehidupan masyarakat. Apa ini bukan bahaya?
    Utang Indonesia semakin hari semakin meningkat hingga 1844 triliun dan akan terus bertambah. Ini terjadi karena jeratan kapitalis dalam pembangunan di negeri ini. Apa ini bukan bahaya?
    Pencabutan Perda Miras. Apa ini bukan bahaya?
    Kerjasama dengan kaum kafir harbi imperialis. Apa ini bukan bahaya?
    Pendidikan yang semakin mahal akibat liberalisasi dunia pendidikan. Apa ini bukan bahaya?
    Sistem demokrasi yang membuat manusia membuat hukum-hukum sendiri. Ingat : Seorang perampok yang diberi kekuasaan membuat hukum, apakah dia akan membuat hukum yang merugikan perampok?.Tidak bukan. Apa ini bukan bahaya?
    Freesex, Anjuran memakai kondom ketika freesex (menghalalkan zina asalkan pakai kondom), tempat lokalisasi seks yang semakin marak, pornografi dan porno aksi. Apa ini bukan bahaya?
    Pasal 284 KUHP mengenai perzinahan (contoh hukum rusak). Pezina yang melakukan aktifitasnya secara suka sama suka, sangat sulit dijerat hukum. Apa ini bukan bahaya?
    Dan masih banyak lagi yang sejenis...
Apakah realitas di atas bukan kita anggap sebagai ancaman? Bagi yang masih berfikir sehat saya yakin akan menganggap hal di ats adalah merupakan ancaman serius. Baik untuk akidah Ummat maupun NKRI itu sendiri. Apa akar masalah dari permasalahan di atas ? yaitu karena sekulerisme (memisahkan antara urusan agama dan kehidupan publik). Dengan madzab politik demokrasi (yang membuat manusia membuat hukum-hukum sendiri). Dan madzab ekonomi Kapitalisme (yang mengacu pada mekanisme pasar bebas dalam pengelolaan kekayaan negara).
Inilah BAHAYA SESUNGGUHNYA.


b.    Siapa yang diuntungkan dari isu tersebut dan apa dampaknya?
Menolak ide syariah dan khilafah merupakan kesalahan yang sangat fatal. Terlebih lagi bagi kaum muslimin sendiri. Logikanya, kalau anda sebagai muslim menolak syariah lantas yang anda jadikan pedoman hidup itu apa???. Khilafah adalah institusi yang akan melaksanakan hukum-hukum syariah. Tidak akan pernah bisa syariat Islam ditegakkan tanpa melalui negara, karena syariah tentang qishas, cambuk, rajam, ekonomi islam, pendidikan Islam, potong tangan, futuhat, jizyah, dan sejenisnya adalah syariat Islam yang tidak bisa diaplikasikan secara individu maupun masyarakat. Hanya negara yang bisa melaksanakan sehingga berlakulah kaidah ushul “mala yatimul wajibu ila bihi fahuwa wajib”.
Dan apakah kita meragukan "Agung & Adilnya" hukum2 Allah..? Apakah kita menganggap syariah Islam menjadi ancaman ?..Sebagai seorang muslim harusnya kita beristighfar jika masih berpendapat seperti itu.
Menolak syariah dan khilafah juga berarti membiarkan dan semakin memperkuat kaum kafir harbi imperialis dalam menghegemoni negeri ini. Mendukung penjajahan mereka melalui demokrasi, sekulerisme, kapitalisme dan ide-ide kufur sejenisnya. Inikah yang kita kehendaki?

Padahal Allah memperingatkan kita :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ لا يَأْلُونَكُمْ خَبَالا وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الآيَاتِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ، هَا أَنْتُمْ أُولاءِ تُحِبُّونَهُمْ وَلا يُحِبُّونَكُمْ وَتُؤْمِنُونَ بِالْكِتَابِ كُلِّهِ وَإِذَا لَقُوكُمْ قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا عَضُّوا عَلَيْكُمُ الأنَامِلَ مِنَ الْغَيْظِ قُلْ مُوتُوا بِغَيْظِكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُور، إِنْ تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإِنْ تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ يَفْرَحُوا بِهَا وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا إِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaan orang-orang selain kaum muslimin, (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya. Beginilah kamu, kamu mencintai mereka, padahal mereka tidak mencintai kamu, dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka berkata: “Kami beriman”; dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari lantaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka): “Matilah kamu karena kemarahanmu itu”. Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati. Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan” (QS Ali ‘Imran:118-120).

Dan apabila malah menjadi penghalang dalam menegakkan syariah ada ancaman dari Allah SWT:
كَلا إِنَّ الإنْسَانَ لَيَطْغَى، أَنْ رَآهُ اسْتَغْنَى، إِنَّ إِلَى رَبِّكَ الرُّجْعَى، أَرَأَيْتَ الَّذِي يَنْهَى، عَبْدًا إِذَا صَلَّى، أَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ عَلَى الْهُدَى، أَوْ أَمَرَ بِالتَّقْوَى، أَرَأَيْتَ إِنْ كَذَّبَ وَتَوَلَّى، أَلَمْ يَعْلَمْ بِأَنَّ اللَّهَ يَرَى، كَلا لَئِنْ لَمْ يَنْتَهِ لَنَسْفَعًا بِالنَّاصِيَةِ، نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍ، فَلْيَدْعُ نَادِيَهُ، سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَ، كَلا لا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ.
Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup. Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kamu kembali. Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang seorang hamba ketika dia mengerjakan shalat? Bagaimana pendapatmu jika orang yang dilarang itu berada di atas kebenaran atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)? Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu mendustakan dan berpaling? Tidakkah Dia mengetahui bahwa Allah melihat segala perbuatannya? Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian), niscaya Kami bakal menarik ubun-ubunnya; (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka. Biarlah Dia memanggil golongannya (untuk menolongnya). Kelak Kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah. Sekali-kali jangan. Janganlah kamu patuh kepada dia. Bersujudlah engkau dan mendekatlah (dirimu kepada Tuhan) (QS al-‘Alaq [96]: 6-19).

Allah kita satu, AL Qur’an kita satu, Rosul kita Satu, Sudah saatnya kita bersatu untuk bersama-sama menjadi hamba-Nya yang taat dan berjuang agar hukum-hukum Allah kembali diterapkan di muka bumi.

Wama tawfiqi ila billah...

0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2012 Catatan Dunia Islam All Right Reserved