About

Sharing melalui Media Sosial di bawah ini

Wednesday, May 29, 2013

Mengkaji Ulang "Indonesia Merdeka"

    
 mengkaji ulang indonesia merdeka

       Sejarah mencatat begitu beratnya perjuangan untuk membebaskan negeri ini (Indonesia) dari penjajahan. Terlepas dari pro dan kontra sejarah di negeri ini dikarenakan perbedaan sudut pandang ideologi serta kepentingan penguasa namun ada yang menurut saya menarik untuk dibahas tentang sebuah "kata".
Sebuah kata yang bisa dikatakan simbol titik tolak perubahan besar di Indonesia. Kata tersebut adalah "MERDEKA".
       Dulu ketika para pejuang kemerdekaan berusaha membebaskan negeri ini tak sedikit mereka mendapatkan penderitaan, penyiksaan bahkan pembunuhan secara keji.
Pada waktu itu kata "merdeka" seolah menjadi kata yang sangat diidambakan. Tetapi pada waktu itu kata tersebut terlihat jarang sekali dikumandangkan, wajar karena memang negeri kita belum merdeka, namun semangat para pejuang dan pemuda di negeri ini yang tak kenal lelah menghimpun opini dan kekuatan telah membuat kata "merdeka" menjadi kenyataan.Kata yang dulunya dianggap utopis oleh penjajah, bahkan mungkin rakyat di negeri ini tak bisa membayangkan kapan kemerdekaan itu mereka peroleh.
       Sebuah pencapaian perjuangan yang luar biasa untuk "merealisasikan" kata tersebut, 17 Agustus1945 negeri ini secara resmi memproklamirkan kemerdekaan. Begitu bangganya rakyat negeri ini mengucapkan kata meredeka. Kata merdeka menjadi kalimat yang "agung" untuk melambangkan simbol hasil perjuangan, perjuangan berat yang telah merenggut jiwa dan raga. Maka sangat sering kita jumpai setiap tanggal 17 Agustus kata tersebut berkumandang dimana-mana. Di lagu kebangsaan, upacara-upacara, bahkan ketika bertemu saudara sebangsa tak sedikit yang saling mengucapkan kata tersebut.
       Namun kata itu tinggalah kata. Tak memiliki ruh karena jauh dari realita. Negeri yang susah payah dibebaskan dari penjajahan justru sekarang penguasanya berkolaborasi dengan penjajah mengeruk kekayaan alam. Negeri yang ditumpahkan banyak darah pahlawan untuk dimerdekakan kini malah lebih suka untuk dijajah dan dihinakan. Bertekuk lutut di ketiak penjajah. Bahkan harus sungkem ketika penjajah itu datang (baca : Amerika)
       Ditambah realitas penguasa yang jauh panggang dari api. Mulut-mulut berbusa menjanjikan kesejahteraan tapi menentang hukum Tuhan Semesta Alam. Mereka jual kekayaan alama negeri ini dengan harga murah meriah kepada penjajah.
"Perusahaan pertambangan emas terbesar di dunia, Freeport McMoran Copper & Gold Inc dengan anak perusahaan diantaranya PT Freeport Indonesia (PTFI), ternyata sejak 1991 secara resmi menguasai dua gunung emas, yakni Gunung emas Ersberg dan Grasberg, semuanya di Kabupaten Mimika, Propinsi Papua."

      Mereka lebih suka mencekik leher rakyat daripada membuang kontrak perjanjian dengan kapitalis. Di satu sisi rakyat kelaparan, mengidap banyak penyakit, kriminalitas dimana-mana karena kesulitan ekonomi, malah penguasa berlomba-lomba merampok uang negara. Inikah yang dinamakan merdeka ? Menjadi orang terpinggirkan di rumah sendiri. Memang benar yang MERDEKA adalah kaum penjajah. bukan negeri ini. Mereka MERDEKA mengobok-obok negeri ini, mengadu domba, membuat onar dan merampok kekayaan.

     Think back again, Merdeka bukan hanya sekedar perut yang bisa kenyang. merdeka bukan hanya bisa keluar rumah dengan aman. Merdeka bukan hanya memiliki tempat tinggal yang layak. Tapi merdeka adalah ketika kita mampu hidup untuk menghamba sepenuhnya kepada Allah SWT. Menjalani hidup sesuai petunjuknya, mendapatkan kesejahteraan yang diridhoinya dan menyiapkan bekal akhirat untuk kebahagiaan yang kekal. Inilah negeri yang merdeka. Negeri yang tunduk pada aturan Allah. Negeri tersebut adalah Khilafah.

    Mari semarakkan kata "khilafah". "khilafah" dan "khilafah". Karena kehadirannya adalah keniscayaan. Memperjuangkannya adalah kepastian kemenangan. Hingga nanti kata "khilafah" akan dikenang dunia. Perjuangannya dan orang-orang yang memperjuangkannya. Tentu bukan pujian yang kita harapkan. Tapi kemuliaan untuk kita dan untuk ummat Islam.

Allahuakbar !!!

0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2012 Catatan Dunia Islam All Right Reserved